Boyolali, - Gunung Merapi di perbatasan
Jateng-Yogyakarta kembali menggeliat. Warga yang menghuni di kawasan
lereng Merapi mengaku mendengar beberapa kali suara dentuman keras dari
arah puncak gunung sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat ini di sejumlah
kawasan terjadi hujan abu cukup pekat. Sugiyanto, warga Banjarejo, Desa
Mriyan, Musuk, Boyolali mengaku mendengar suara dentuman keras dari
arah puncak Merapi, kemudian disusul kepulan asap yang membumbung ke
angkasa di kawah Merapi.
Sejumlah warga Desa Sruni, Kecamatan
Musuk, Boyolali juga sempat melihat adanya api saat merapi meletus. "Ada
apinya keluar terpencar, saya langsung lari pulang," kata Ngatiyah,
warga dukuh mlambong, Desa Sruni yang saat itu sedang memetik bunga
mawar di ladangnya, Senin (18/11/2013).
"Terdengar suara dentuman
di puncak dan saya lihat ada pijar api, langsung keluar asap pekat yang
mengepul ke angkasa. Abu mengarah ke timur dan timur laut. Saat ini
warga di desa kami sudah bersiaga di luar rumah namun belum memutuskan
mengungsi. Masih menunggu perkembangan kondisi," kata Warjuli, warga
Sruni lainnya.
Saat ini di sejumlah kawasan dilaporkan terjadi
hujan abu. Di kawasan Kecamatan Musuk, dilaporkan hujan abu cukup
merata. Bahkan di Desa Cluntang, Musuk, hujan abu bercampur dengan
pasir.
Aktivitas di Pasar Pengkol, Musuk, dilaporkan segera
berhenti karena warga memilih mewaspadai keadaan karena hujan abu di
kawasan itu cukup pekar. Bahkan hujan abu juga dilaporkan terjadi di
Kecamatan Boyolali Kota.
Sedangkan hingga saat ini pos pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Selo, Boyolali, belum berhasil dihubungi.
sumber: http://news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar